Melalui perusahaannya tersebut ia berhasil mendapatkan proyek-proyek penting dari berbagai negara , keberhasilannya bisa menembus pasar dunia dimulai dari sebuah kemenangan yang diraihnya melalui sebuah kontes 3D Printer Challenge General Electric yang luarbiasanya ia mengalahkan insinyur lulusan Universitas Oxford, Inggris.
Jet engine bracket yang di desainnya mempunyai bobot paling ringan yaitu sekitar 327 gram lebih ringan 84 % dibandingkan produk yang sama yang saat ini ada.
Lalu bagaimana seorang lulusan SMK bisa mengalahkan doktor dan mahasiswa S-3 yang bekerja di perusahaan pesawat ?
Ilmu yang ia peroleh merupakan didapatkan secara otodidak , kakak adik tersebut memang sangat hobi dengan desain, jangan bayangkan arfian menggunakan komputer canggih untuk desainnya, prestasi hebat tersebut didapatkan dengan piranti laptop seadanya yaitu sebuah laptop yang harganya tak lebih dari 3 juta.
Ia belajar melalui percobaan setiap hari dan baca-baca referensi di internet, menurutnya salah satu kunci sukses adalah tidak putus asa, tekun dan mau bekerja keras , kondisi ekonomi yang pas-pasan membuat dirinya.
Sekarang ini kakak beradik tersebut lagi mengerjakan salah satu proyek pesawat terbang dari salah satu produsen di kansas ,amerika serikat .
source : koran suara merdeka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar